Selasa, 05 November 2019

Badan Ekonomi Kreatif Fokus Enam Sektor Ini Unggulannya

"Tubuh Ekonomi Kreatif Konsentrasi Enam Bagian, Ini Unggulannya , Semarang - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) tahun ini akan konsentrasi pada optimalisasi enam dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang ada dibawah penambahan lembaga negara itu. Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia Hassan Abud menerangkan, dari ke enam subsektor yang diutamakan itu, tiga diantaranya kriya, kuliner, dan fashion, jadi prioritas dan sisanya, film, aplikasi terhitung penambahan game, serta musik jadi sisi favorite. Tentang 10 subsektor lain adalah arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, animasi video, fotografi, penerbitan, advertising, seni pertunjukan, seni rupa, serta tv dan radio. “Dari data kemampuan di setiap daerah, kriya, kuliner, dan fashion hampir di setiap daerah ada. Bila yang prioritas, biasanya ada kekhasan, seperti dangdut jadi musik global. Orang yang dengar dangdut, tahu itu dari Indonesia, sifatnya lebih unik,” kata Hasan. Selain itu, menurut dia, untuk tingkatkan ekonomi kreatif di semua Indonesia, pihaknya akan marak kerja dengan pemda. Sampai pihaknya di pusat dapat menjadikan satu semasing kemampuan yang ada di daerah. Karenanya, pihaknya membutuhkan pertolongan dari pemda dalam memetakan kemampuan yang masuk ke 16 subsektor sampai bisa dinaikkan dengan berkelanjutan. Jika kerja sama dengan pemda sudah terhubung dan pemetaan sudah ditangani, pihaknya dapat menggerakkan penambahan ekonomi kreatif, mulai proses kreasi, produksi, distribusi, pemasaran pada konsumen, sampai konservasi. “Jadi dari hulu sampai hilir kami menolong, kami dapat memberikan pelatihan, sertifikasi, kemudahan pemodalan pemasaran baik dalam dan luar negeri, sampai bila perlu perlindungan hak kekayaan intelektualnya,” papar Hasan. Di sisi lain, dia menerangkan, ada pula permasalahan dalam penambahan ekonomi kreatif ini. Seperti jika waktu satu produk dipasarkan dan kenyataannya permintaannya menjadi membesar, produsen masih kesulitan penuhi karena rasio usahanya masih industri rumahan. BISNIS.COM "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar