Rabu, 13 November 2019

Mengintip Fasilitas Rp 18 Triliun di Tambang 'Rahasia' Freeport

"Melihat Fasilitas Rp 18 Triliun di Tambang 'Rahasia' Freeport , Tembagapura - Bikin Anda yang sudah lihat film The Mockingjay pasti tahu cerita tentang Distrik 13. Dalam film sejenis sains fiksi penelusuran itu, Distrik 13 dilukiskan menjadi tempat yang awalnya dilihat tidak ada oleh warga negeri Panem. Paling akhir, distrik itu terungkap keberadaannya. Distrik 13 didapati jadi penghasil senjata dan nuklir di negeri Panem. Distrik ini dihancurkan pemerintah Panem dengan bom kimia karena penghuninya berupaya memberontak. Kenyataannya, walaupun di permukaan sudah hancur lebur, warga distrik ini masih bisa bertahan dengan tidak mati di bawah tanah. Berita Menarik: Si Cantik Bawa juga Bendera: Ini yang Diragukan di Depan Jokowi Mereka bertahan dengan membuat infrastruktur dan fasilitas tidak untuk mati dan kerja di bawah tanah, dari listrik, ruang makan, sampai ruang tidur. Kenyataannya ruang dan bangunan di Distrik 13 seperti dengan yang ada di Indonesia, persisnya di tambang bawah tanah punyai PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Freeport jelas tidak menyontek Hunger Games. Perusahaan tambang ini sudah mulai membuat tambang bawah tanah sejak 2008, jauh sebelum film Hunger Games, dan bukunya, diedarkan. Tempo berkesempatan bertandang ke situs tambang bawah tanah Freeport pada Senin, 17 Agustus 2015. Untuk ke tempat, kami harus melalui AB Tunnel atau terowongan Ali Budiardjo yang tembus gunung dengan panjang jalan sampai ke tempat sampai 5 km.. Terowongan ini hanya bisa dilalui satu mobil. Lampu berada di beberapa titik, tapi pencahayaan semakin banyak terbantu sorot lampu Land Cruiser yang kami tumpangi. Ketinggian terowongan hanya 6 mtr.. Di kanan-kiri terowongan kadang terlihat aliran air seperti sungai kecil. Sekitar sepuluh menit perjalanan, sampailah dalam tempat tambang bawah tanah Deep Mile Level Zone (DMLZ), ruangan tambang yang memiliki fasilitas hampir serupa dengan Distrik 13. Pencahayaan bukan persoalan di tambang DMLZ. Lampu ditempel di sekitar dinding yang telah disemprot semen oleh Freeport. Dari sana, ada tempat masuk yang bisa berisi 300 orang. Kebetulan saat itu tempat itu sedang digunakan untuk aplikasi upacara peringatan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Kondisi di DMLZ jadi seperti pemandangan di lapangan upacara kantor pemerintah. Di ruangan itu terlihat umbul-umbul, poster, podium, dan mic serta sound system-nya untuk temani aubade upacara. Fasilitas di tambang bawah tanah ini banyak, papar Vice President Underground Mine Operations Hengky Rumbino, Senin, 17 Agustus 2015. Selanjutnya: Semua fasilitas itu disediakan untuk.... 1 23 Selanjutnya "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar