Senin, 18 November 2019

"Project Revitalisasi Kilang Arun PT Pertamina Digenjot , LHOKSEUMAWE – PT Pertamina (Persero) mengincar proyek revitalisasi besar fasilitas pemrosesan gas Arun bisa usai tahun depan. Perusahaan menunjuk cucu usahanya, PT Perta Arun Gas, untuk mengatur fasilitas yang pernah jadi kilang gas alam cair (liquefied alami gas/LNG) terbesar di dunia itu. Saat ini ada tiga proyek di kilang Arun yang berjalan bersamaan, yakni revitalisasi terminal LNG, pembangunan terminal kondensat, dan tangki LPG. Kami mengarah milestone seterusnya: LNG hub, tangki kondensat, dan tangki LPG, kata Manager Production Gagasan and Process Engineering Perta Arun Gas, Sukarni Manan, kutip Koran Tempo edisi Senin 24 Juli 2017. Arun adalah kilang LNG paling tua dengan usia yang juga sama dengan Kilang Bontang di Kalimantan Timur. Fasilitasnya terintegrasi dengan lapangan Arun di Aceh Utara serta dua wilayah kerja lepas pantai di perairan Sumatera bagian utara. Pada 1978-2014, Arun kirim 4.269 kargo LNG, sebagian besar ke Korea dan Jepang. Kompleks pemrosesan ini memiliki 6 unit kilang gas, 2 pelabuhan istimewa, dan 9 tangki penyimpanan gas. Tapi, sejak ekspor usai, persetujuan pengaturan Arun NGL turut kedaluwarsa. Saat ini sebagian besar fasilitas di Arun menganggur karena produksi migas dari lapangan pemasok di sekitarnya jauh menyusut. Perta Arun Gas hanya mengatur fasilitas regasifikasi LNG dan dua tangki penyimpanan. Perusahaan mengolah gas seputar 17 kargo per tahun. Dari angka itu, 16 kargo hadir dari kilang gas Kuat di Papua Barat, yang dioperasikan BP Berau. Gas digunakan untuk menyalakan setrum Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Arun dan PLTMG Belawan, Sumatera Utara. Sisanya dipakai oleh PT Pupuk Iskandar Muda dan industri lainnya. Manan menerangkan revitalisasi memiliki arah naikkan utilitas Arun bikin masyarakat. Proyek tangki LPG akan dibikin oleh PT Pertamina Marketing and Trading mempunyai keseluruhnya 60 ribu mtr. kubik. LPG kelak akan menyuplai kepentingan warga Aceh dan beberapa Sumatera Utara. Dalam tempo dekat, kepentingan LPG bisa dipenuhi dari Arun, katanya. Pertamina akan menggunakan dua tangki lainnya jadi ruang untuk menaruh LNG. Tangki akan disewakan, seperti fasilitas yang dimiliki Singapore LNG. Manan menerangkan, sampai saat ini, dua perusahaan tertarik menggunakan tangki Pertamina, yaitu Japan LNG dan Itochu. Saat ini tangki masih dalam tahap perbaikan suku cadang. Kepentingan dananya sampai US$ 30 juta. Proyek lainnya adalah ruang untuk menaruh kondensat yang dibikin oleh Pertamina Marketing and Trading. Perusahaan akan menggunakan tiga tangki mempunyai 1,5 juta barel untuk menyimpan stok kondensat. Fasilitas berguna untuk memberi dukungan jual-beli produk migas Pertamina. Akan ada kerja sama dengan Thailand dan Malaysia. Itu bertahap, kata Manan. Volume regasifikasi bertambah tahun depan. Gagasannya, Perta Arun Gas akan berkontrak dengan PLN untuk memproses gas PLTMG Arun II dan suplai bahan baku untuk Pupuk Iskandar Muda. Kepala Badan Pengelola Migas Aceh Marzuki Daham berharap Pertamina jaga fasilitas pemrosesan gas. Sebab, kata Marzuki, beberapa kontraktor tertarik mengolah gasnya di kilang itu. Dia menerangkan pemrosesan gas di kilang Arun lebih hemat biaya dibanding membuat fasilitas pemrosesan gas sendiri. Di Aceh, eksplorasi migas masih menggeliat. Bila bisa sharing facilities di Arun, biaya produksi gasnya bisa turun sampai harga bisa lebih murah, tuturnya permasalahan kilang PT Pertamina. ROBBY IRFANY "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar